Aku dan Waktu...

Lingkaran Waktu Yang Tiada Berujung....
Betapa hebatnya waktu mengatur ku...
Ketika lonceng jam usai kerja berdering, tanpa diperintah segera ku berkemas. .
Menyimpan kertas dan pensil dalam laci, menutup notebook yang masih dengan kokohnya berdiri didepanku...
lalu meninggalkan semuanya jauh-jauh...
Seolah semua persoalan telah terpecahkan untuk hari itu...

Padahal, aku sadar masalah tetap terjaga selagi aku pejamkan mata...
Namun, esok hari, ketika lonceng jam mulai kerja berdentang,
semua tumpukan masalah aku aduk lagi,
seolah ia terlampau banyak tidur semalam.
Perselisihan pun bolehlah dilanjutkan kembali...

Ah.. Kapan kau mau bersahabat dengan ku??
Ketika Bola mata ini bisa kubuat biru, tapi tetap saja kau tak bisa berdamai..
Ketika Syair Lagu bernyanyi sendu, kau tak pernah terlelap..
Kau tetap kekeuh tuk menyaksikan yang sulit mengikutimu..

Kapan aku bisa memahamimu??
Ketika duapertiga malam kutertunduk..
merenung dalam gulana, dalam keheningan malam..
Bersiap mengganti baju hitam menjadi putih..
mengganti cahaya rembulan dengan cahaya mentari..
mengubah kelam menjadi cemerlang..

Ahhh.... mengapa aku tidak bisa mencintaimu dengan tulus??
mengapa aku selalu menundamu ?
mengapa kau yang sering aku persalahkan?
Sementara Tuhan bahkan bersumpah atasmu wahai sang waktu..

"Demi Masa.. Sesungguhnya manusia kan khilaf.. Melainkan yang beriman dan beramal shaleh"..

Waktu..
Betapa sulit kau akur dengan ku..
kau terus berjalan tanpa menoleh..
meninggalkan semua keleletan..
tidak mengenal kata "tunggu"
kau tak pernah gundah melihatku..
sangat bingung untuk memaknaimu..

Namun, betapa hebatnya waktu menghibur ku..
Betapa bergairahnya waktu membangunkan ku..
Saat aku mengatur waktu, sesungguhnya aku pun mengatur pikiran, emosi, dan perasaanku. Karena waktu adalah lingkaran dimana kehidupan kita berjalan, ,
aku mengatur waktu untuk mengatur kehidupan..

aku heningkan diri karena aku tegakkan kesyahduan...
Dan, semua itu aku rangkai dalam jalinan waktu...
Maka, hanya mereka yang tak kenal akan waktulah yang terjerat dalam persoalan tiada berujung.

Untunglah..
di detik terakhir sebelum kau kenakan baju putihmu..
aku tersadar..
bahwa aku terlahir ke bumi ini untuk mengejarmu, mengejar ketertinggalanku, mengatur dunia dan merenda hari esok..
Untuk DIA yang tercinta dan untuk tempat kedamaian di ujung masa kelak..

2 komentar:

Anonymous mengatakan...

kerennnnn

sang pemimpi mengatakan...

like this

Posting Komentar